Midnight Show : Pembunuhan Misterius di Sebuah Bioskop Tua

Sebuah bioskop bernama Podium yang sedang berada diambang kebangkrutan, menggantungkan harapannya pada sebuah film kontroversial, Bocah. Film tersebut sempat ditarik dari peredaran karena kisahnya yang tragis. Bocah, diadaptasi dari kisah nyata seorang anak 12 tahun yang membunuh serta memutilasi seluruh anggota keluarganya. Dengan issue sebesar itu, Pak Johan (Ronny P. Tjandra) selaku pemilik bioskop Podium, berharap akan banyak pengunjung yang datang.

Midnight Show
Midnight Show (Ist)
Malam itu hujan dengan sangat deras, membuat penonton belum juga kelihatan. Sementara Naya (Acha Septriasa), penjaga loket bioskop, yang anaknya sedang sakit, harus mengalah dan bergiliran jaga malam karena rekan kerjanya, Lusi (Gesata Stella) harus izin pulang lebih dulu. Pada tengah malam nanti, film Bocah akan diputar, Naya ditemani Juna (Gandhi Fernando), projectionist dan Allan (Daniel Topan), menunggu kedatangan para tamu.


Kian mendekati waktu pemutaran, pengunjung mulai berdatangan. Sarah (Ratu Felisha) dan Ikhsan (Boy Harsya) yang datang berdua. Lalu ada Pak Seno (Arthur Tobing), seorang pria tua yang membawa koper, ada pula Guntur (Ade Firman Hakim), yang tiba-tiba saja membuat onar karena menggoda Sarah. Suasana bioskop langsung ramai karena perkelahian antara Guntur dan Ikhsan.

Setelah loket hendak ditutup, ada seorang penonton lagi yang ingin membeli tiket. Cukup aneh, dengan hoodie yang menutupi wajahnya. Tetapi Naya mencoba tak menghiraukannya. Hingga tiba saat pemutaran film Bocah dimulai. Naya menyadari, ada satu penonton lagi yang belum masuk ke dalam studio, tetapi lagi-lagi, Naya tak mau ambil pusing.

Naya pun menghampiri Juna ke ruang operator. Tak lama, dari sebuah kaca kecil di ruangan tersebut yang langsung mengarah ke studio, Naya dan Juna menjadi saksi pembunuhan di dalam studio, saat pemutaran film Bocah. Pembunuhan terhadap Pak Seno. Lalu terdengar teriakan suara penonton lain, Sarah dan Ikhsan.


Siapakah pembunuhnya?

Membuka tahun 2016, Renee Pictures hadir dengan genre baru di produksinya yaitu slasher-thriller lewat Midnight Show yang sekaligus memberikan angin segar dari varian film-film Tanah Air. Memang, Renee sampai saat ini masih terlihat 'mencari jati diri' dengan mencoba memproduksi semua genre film, tetapi disisi lain, hal itu juga menegaskan daya kreativitas yang masih dimiliki anak Indonesia.

Untuk film Midnight Show, adalah pembuka yang ciamik. Mengapa? Dengan premis sebuah pembunuhan di bioskop, tentu film ini menarik. Timelinenya pun sederhana, mengisahkan kejadian satu malam selama aksi kejar-mengejar dan teror-meneror itu terjadi.

Ginanti Rona, adalah sutradara wanita dibalik genre yang biasanya digemari oleh kaum pria ini. Gita begitu ia akrab disapa dengan segudang pengalamannya yang pernah menjadi astrada (asisten sutradara) bagi filmThe Raid dan Rumah Dara (2009), terlihat jelas mencoba mengaplikasikan seluruh ilmunya lewat film ini. Shot dan angle yang unik beberapa kali akan ditemui di film Midnight Show dan membawa penekanan cerita dengan taste berbeda.

Masih dari segi teknis, keindahan pada visual tentu juga didukung dari sang Director of Photography, Dzulfadhli. Belum lagi, kontribusi editor memberikan sentuhan warna gloomy yang semakin memberi kesan misterius pada film Midnight Show ini.

Seperti diketahui, film Midnight Show sempat bolak-balik ke LSF (Lembaga Sensor Film) lantaran adegannya yang terlalu vulgar menampilkan darah-darah. Akibatnya, beberapa adegan harus dibuang. Atas dasar alasan itu mungkin Midnight Show yang digarap dari naskah Husein M. Atmodjo menjadi ada beberapa bagian yang sumir, meskipun secara keseluruhan, tidak terlalu mengganggu keutuhan film.

Ketegangan dari film Midnight Show juga didukung oleh musik scoring yang mendebarkan, kendati di beberapa scene terdengar kurang pas, namun pelarian nada yang dipilih sangat menarik dan membantu memberikan nyawa pada film ini.

Dari segi deretan pemain, Acha Septriasa berhasil menemukan emosi lainnya yang dapat diacungi jempol. Tetapi harus dikatakan, Ganindra Bimo dengan peran misteriusnya lah yang berhasil 'memecahkan' filmMidnight Show ini dari segi akting. Tepat, emosional, dan merangsang. Suatu kejutan menyaksikan totalitas dan kreativitas Bimo dalam merepresentasikan karakternya.

Tak perlu berpanjang lebar lagi. Apa yang sebenarnya terjadi di bioskop Podium malam itu? Saksikan Midnight Show mulai 14 Januari 2016 hanya di Cinema XXI kesayangan Anda.

0 Response to "Midnight Show : Pembunuhan Misterius di Sebuah Bioskop Tua"

Post a Comment